Skip to content

Membaca Siklus Transaksi pada Foreign Flow Analysis dengan Foreign Radar

Pada artikel sebelumnya (🎪 Foreign Flow Analysis pada Saham Indonesia) telah dijelaskan bagaimana cara kita membedakan mana suatu saham dengan peran asing yang cukup signifikan, serta bagaimana cara kita membaca pergerakan mereka. Kita dapat eksplor lebih jauh perilaku foreign dengan membaginya menjadi 4 fase: akumulasi, distribusi, mark up, dan mark down. Tiap fase tentu saja memiliki strateginya masing-masing.

4 Kuadran Siklus Transaksi

Foreign Radar (Chart by Quantist.io)Foreign Radar (Chart by Quantist.io)

Siklus Transaksi dapat divisualisasikan menggunakan Foreign Radar di atas yang terdiri dari sumbu X dan sumbu Y sehingga membagi chart tersebut menjadi 4 bagian. Sumbu X menyatakan total pergerakan uang asing di suatu saham pada suatu periode waktu (cummulated money flow), sementara Sumbu Y menyatakan korelasi antara pergerakan harga dengan pergerakan dana asing (Foreign Flow). Berikut merupakan penjelasan per kuadran untuk lebih jelasnya.

1st Quadrant: Accumulation

Area Kanan Atas: Money Flow (X) bernilai positif, Correlation (Y) bernilai positif

Pada fase akumulasi, foreign terus melakukan pembelian dengan harga saham yang cenderung naik atau datar. Fase akumulasi pada umumnya akan berlangsung cukup lama sehingga foreign dapat mengakumulasi suatu saham dengan harga yang cukup rendah. Jika smart money mengakomodasikan uang yang besar untuk suatu saham (misal 1000B), sementara yang tersedia di pasar hanyalah sedikit (misal 50B), maka diperlukan pembelian secara bertahap. Apabila pembelian langsung dijalankan pada hari yang sama, tentu saja offer akan habis termakan dan harga naik signifikan, sehingga asing tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2nd Quadrant: Mark Down

Area Kanan Bawah: Money Flow (X) bernilai positif, Correlation (Y) bernilai negatif

Pada fase mark down, terlihat asing tidak ada outflow atau bahkan melakukan inflow, namun yang terlihat di pasar justru harga bergerak turun. Maka saat ini asing berusaha untuk terus mengakumulasi di harga rendah dengan cara mark down. Pada analisis teknikal, kita dapat menyebut ini sebagai retracement, terjadi penurunan harga yang cukup signifikan tanpa diikuti dengan volume atau outflow yang signifikan pula. Mark down biasa dilakukan dengan menurunkan harga saham di awal perdagangan.

3rd Quadrant: Mark Up

Area Kiri Bawah: Money Flow (X) bernilai negatif, Correlation (Y) bernilai negatif

Jika suatu saham turun terus menerus, saham tersebut akan menjadi tidak menarik di mata retail. Sementara asing masih memerlukan pembeli untuk didistribusikan saham yang telah mereka tampung sebelumnya. Maka, dilakukan mark up, yaitu menaikkan harga saham tanpa inflow yang sebanding untuk meningkatkan kembali semangat pasar agar membeli suatau saham. Pada analisis teknikal juga sering disebut sebagai retracement, yaitu harga yang naik tanpa diikuti dengan volume inflow yang signifikan.

4th Quadrant: Distribution

Area Kiri Atas: Money Flow (X) bernilai negatif, Correlation (Y) bernilai positif

Pada fase final ini, foreign sedang merealisasikan keuntungannya dengan menjual saham-sahamnya (outflow), diikuti dengan turunnya harga saham. Fase distribusi pada umumnya juga akan berlangsuns relatif panjang sehingga foreign dapat mendistribusikan sahamnya dengan harga yang cukup tinggi untuk keuntungan yang maksimum. Jika smart money mengakomodasikan uang yang besar untuk suatu saham (misal 1000B), sementara yang tersedia di pasar hanyalah sedikit (misal 50B), maka diperlukan penjualan secara bertahap. Apabila pembelian langsung dijalankan pada hari yang sama, tentu saja bid akan habis termakan dan harga turun signifikan, sehingga asing tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Kesimpulan

Siklus transaksi yang terdiri dari 4 kuadran di atas dapat membantu kita dalam memilih dan menyusun strategi di saham. Strategi tersebut dapat berupa belilah saham yang sedang diakumulasi, gunakan fase mark down sebagai pintu masuk, jual saham yang sedang didistribusi, dan tidak tertipu untuk membeli saham yang hanya sedang di-Mark Up.

Strategi Trading dengan Indikator Foreign Flow

Seri pembahasan dasar foreign flow berakhir pada artikel ini. Selanjutnya akan dibahas strategi tradinig dengan indikator foreign flow pada pembahasan tingkat lanjut. Penggunaan indikator tersebut antara lain penggunaan F VWAP seperti pada Moving Average, atau penentuan support dan resistance menggunakan Volume Profile. Sampai bertemu di artikel-artikel selanjutnya.

Quantist.io: Capturing The Silhouette of Data